DAWUH GUS ARIF
· “Hendaknya engkau bersama Allah, jika belum bisa maka bersamalah dengan orang yang telah bisa bersama Allah. Karena hal ini dapat menyampaikanmu pada Allah jika engkau benar-benar mau bersamanya” (كُنْ مَعَ اللهِ وَاِنْ لَمْ تَكُنْ فَكُنْ مَعَ مَنْ كَانَ مَعَ اللهِ فَاِنَّهُ يُوْصِلُكَ اِلَى اللهِ اِنْ كُنْتَ مَعَهُ
· Pastikan kita selalu dalam posisi husnudzon (berbaik sangka) kepada Allah Swt. Karena Allah itu tergantung persangkaan hambanya, (أنا عند ظن عبد بي) Jika persangkaannya baik maka kebaikan yang ia akan dapatkan dan sebaliknya.
· Sebenarnya Allah itu menginginkan kemudahan-kemudahan bagi hamba-Nya, (يريد الله بكم اليسرى)
· Allah itu tidak ingin hamba-Nya dalam keadaan susah. Maka seyogyanya hati orang yang beriman itu harus selalu dalam keadaan tenang dan senang. (وانزل السكينة في قلوب المؤمنين) dengan selalu berhusnudzon kepada Allah Swt, karena Allah menginginkan hamba-hambanya dalan keadaan mudah, tenang dan senang. Kalau ada kesusahan, kegundahan, kesedihan, maka itu bukan datang dari Allah tapi dari dari manusia sendiri فمن نفسك. Kenapa? Karena ia bersu’udzhan kepada Allah Swt sehingga mereka mendapatkan hal yang demikian.
· Maka kalau menjadi orang yang beriman itu harus FULL HUSNUDZHAN, FULL YAQIN kepada Allah Swt. Ulama Sufi banyak belajar dari peristiwa thaif, bagaimana Rasulullah salam keadaan susah, menderita, didzalimi tapi tetap berdoa kepada orang yang di dzaliminya dengan doa minta hidayah kepada Allah untuk mereka dengan doa (“اللهم اهد قومي فإنهم لايعلمون”
· Kita ini sering mengucapkan kalimat Allah Akbar tetapi kurang memahami filosofis daripada kalimat Allah Akbar tersebut. Kalimat Allahu Akbar ini artinya adalah Allah Maha Besar yang berarti Allah Maha Besar dari segalanya dan yang lain kecil.
· Katakan pada penyakit kita yang ada di badan. “hai penyakit saya punya Allah” Allah lebih besar dari segalanya, keluarlah engkau dari perut ku”. Begitu juga jika kita mengalami kesusahan dan kesulitan, “hal kesusahan dan kesulitan saya punya/ ada Allah”. Maka jangan bilang aduh apalagi ngeluh, nanti malah ditambah ‘nyungsep’ oleh Allah Swt, naudzubillah min dzalik.
· Maka keimanan dan ketauhidan kita kepada Allah harus terus diperbaiki. Iman kepada Allah harus terus naik, jika tidak bisa naik maka minimal dalam keadaan stabil, jangan sampai turun. Selalu istiqomah dalam iman dan selalu istiqomah dalam yaqin. Jangan malu kalau minta kaya kepada Allah Swt. Malaikat itu menunggu doa-doa kita dan bertanya apakah nanti setelah diberikan kekakayaan akan bermanfaat dengan kekayaan itu atau tidak?. Makanya kita berdoa minta kepada Allah minta kaya dan manfaat.
· Maka harus istiqomah dalam berzikir baik alfatihan maupun shalawat. Tetapkan waktu yang khusus yang kira kira kita bisa istiqomah dalam berzikir pada waktu tersebut. Dan jika kita sering lalai sehingga kita tidak istiqomah dalam waktu tersebut, itu tandanya kita menuhankan perkara dunia yang membuat kita lalai.
· Dan kalau urusan Allah tiba, maka kita harus cepat-cepat menunaikan urusan Allah tersebut agar Allah juga cepat dalam memenuhi kebutuhan dan urusan kita. Maka cepat dalam melaksanakan ketaatan dan cepat dalam meninggalkan kemaksiatan.
· Ketika kita berzikir (shalawat atau fatihah) dan kita mendapati diri kita dalam keadaan khusyu maka cepatlah berdoa pada waktu tersebut, karena itu adalah waktu diijabahnya doa. Waktu khusu itu tidak banyak, kalau kita berzikir satu jam, paling kita bisa khusyu selama lima menit saja. Maka banyakilah waktu khusyu itu, hayatilah fatihan dan shalawatnya, berdoalah saat engkau khusyu dan saat menghayati zikir tersebut agar doa cepat diijabah oleh Allah Swt.
· Kalau menjadi murid gus Arief harus PEDE, harus KUAT, karena kita bersandar kepada Allah Swt melalui guru mulia.
· Barangsiapa bermimpi Nabi sebanyak 40 x maka ia adalah waliyullah. Adapun perempuan cukup 29 x maka ia sudah waliyullah. Caranya bagaimana? yaitu membaca 1000 surat fatihah di hadiahkan khusus untuk Nabi Muhammad Saw dan tentu diiringi dengan membaca 10000 Shalawat.
· Cara Allah Swt memberikan rizki tidak selalu kita harus berjalan dan berdiri, terkadang dengan DUDUK pun, Allah bisa memberikan banyak rizki. Jadi jangan risau dengan rizki. Bahkan banyak orang yang duduk menjadi sumber rizki. Tidak mesti menjadi DAI Millenial untuk mendatangkan rizki yang banyak. Orang yang duduk itu tidak mesti tidak kerja. Boleh bekerja, boleh ngurus sekolah, tapi hati terus dan banyak berzikir kepada Allah Swt. Nikmati zikir Yaqinkan zikir kita Dengan banyak berzikir insya Allah selain turun keberkahan juga bisa menjauhkan seseorang dari maksiat kepada Allah Swt.
· Shalat istikharah kemudian membaca syahadat 3 kali tan nafas lalu membaca surat fatihah lalu membuka al-Qur'an secara acak bebas alu hitung 7 baris dari atas lalu baca artinya, maka itulah petunjuk dari Allah. Kalau masih kurang yakin, maka hitunglah di kedua lembar kiri dan kanan al-Qur'an tersebut, maka yang paling banyak huruf Kho' (Khair) atau huruf Sya' (Syar)nya. Seseorang ketika bermimpi harus bisa membedakan antara petunjuk dan nafsu. Terkadang bermimpinya seperti "nafsu" padahal sebenarnya ia di suruh menimba ilmu lagi, contohnya. Maka usahakan tidur dalam posisi menghadap kiblat dan usahakan tidur setelah lelah berzikir kepada Allah Swt. gus arif
· Allah Swt berfirman : “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. [Ar-Ra’d/13:11] Kata “anfusihim” itu adalah jiwa. Kalau sudah bicara jiwa berarti bicara hati. Hati itu sulit di baca. Di mana hati itu. Ada yang mengatakan jantung adalah hati. Tetapi ada juga yang mengatakan mudqgah, qolb, dll. Jiwa itu adalah kesatuan daripada jantung, mudghah, dan qolab itu?. Kalau bicara masalah hati, berarti yang harus di rubah kalau kita ingin berubah adalah niat. Allah maha mengetahui atas segala yang kita niatkan. Jadi hati yang harus berubah, bukan pikiran. Hati yang harus di rubah bukan pikiran.
· Kalau niat kita karena Allah, maka hidup kita akan berubah. Yaqinnya lebih disempurnakan, imannya disempurnakan. Kepada kita sering gagal? Karena yaqin dan iman kita masih kurang. Allah Swt telah berfirman:
هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
· Keyakinan itu harus penuh, harus husnuzhan terus, harus positif thinking terus.
· Jangan terlalu berpatokan segalanya dengan akal kita. Karena akal kita ini banyak kemasukan setannya, bisa dari ilmu ataupun kepinteran kita.
· Barang siapa ilmunya bertambah, namun tidak dibarengi dengan bertambahnya petunjuk (ketakwaan), maka ia semakin jauh dari Allah
مَنْ ازْدَادَ عِلْمًا وَلَمْ يَزْدَدْ هُدًى لَمْ يَزْدَدْ مِنَ اللهِ إِلاَّ بُعْدًا
· Hidayah itu adanya di dalam hati. Maka dari itu kita memohon kepada Allah hidayah yang banyak, bukan ilmu yang banyak. kalau ilmu yang banyak, nanti otaknya yang makin pinter tapi hidayah nga masuk.
· Ujung dari amalam kita itu nanti adalah taalluq billah/ketergantungan kepada Allah. Dan tidak bisa taaluq kalau belum mahabbah/ cinta. Dan tidak bisa mahabbah/cinta kalau belum taqarrub/mendekatkan diri kepada Allah.
· Jadi urutannya itu adalah Taqrrub, mahabbah, taalluq.
· Taqarrub/ mendekatkan diri kepada Allah bisa dengan zikir dan shadaqah sampai menjadi kebiasaan, sampai menjadi mahabbah dan setelah itu mencapai taalluq billah.
· Kalau lagi susah nyerah saja kepada Allah...
· Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
· Artinya bukan untuk beribadah, kalau diartikan beribadah, maknanya masih luas, tapi artinya ayat ini adalah “untuk menyembah kepada Allah/menghamba kepada Allah.. Bagaimana menyembah Allah/ menghamba kepada Allah? Caranya dengan memperbanyak zikir, shadaqah, syukur, ridha kepada Allah, dsb.
· Karena orang yang yang mau menyembah kepada Allah/ menghamba kepadanya niscaya hidup dan matinya akan dijamin oleh Allah Swt. gus arif
· Gus Arif bercerita bagaimana ia menyenangkan kedua orangtuanya dengan mengahajikannya sampai puluhan kali padahal mereka berdua termasuk orang kaya dikampungnya. Baru terasa sekarang, bahwa hibah berupa tanah dari orangtuanya ke gus arif bisa bernilai ratusan milyar rupiah. Intinya kita ini harus menyenangkan kedua orangtua dan guru walaupun mereka dalam keadaan mampu.
· Gus Arif bercerita pernah menyenangkan gus mik dengan menginap di 7 hotel. Padahal gus mik orang kaya dan membawa koper yang isinya uang yang begitu banyak, tetapi gus arif tidak menginginkan uang itu keluar.
· Gus miek pernah minta diantar kepinggir laut ternyata beliau berkomunikasi dengan nabi Hidir AS.
· Gus miek juga pernah ziarah keluar batang, akan tetapi tidak langsung masuk kepemakaman malah memilih untuk duduk diwarung kopi, dan ternyata beliau malau disamperin habib husain shohibul maqom. Ketika gus Arif menawarkan gus miek untuk masuk kepemakaman, gus miek bilang, “tidak perlu, kan habib husain tadi sudah kesini".
· Jadi kuncinya agar hidup berkah maka senangi guru dan orang tua, lalu berhusnudzhan kepada Allah Swt. dengan cara mengosongkan hati kita daripada selain Allah dan terus di isi dengan Asma Allah al-Husna.
· “ Jadikanlah dirimu bersama Allah, jika kamu belum bisa menjadikan dirimu bersama Allah maka jadikanlah dirimu beserta dengan orang yang telah bersama Allah, maka sesungguhnya orang itulah yang menghubungkanmu kepada Allah”. (HR. Abu Daud ).
ﻛﻦ ﻣﻊ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﺈﻥ ﻟﻢ ﺗﻜﻦ ﻣﻊ ﺍﻟﻠﻪ ﻛﻦ ﻣﻊ ﻣﻦ ﻣﻊ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﺈﻧﻪ ﻳﺼﻴﻠﻚ ﺍﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ.
· Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mu'min supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,
هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ ۗوَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚوَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
· Artinya:Aku Allah, tiada Tuhan melainkan Aku; siapa tidak bersyukur atas nikmat-nikmat pemberian-Ku, tidak bersabar atas ujian-Ku dan ridla terhadap kepastian qadla-Ku, maka carilah Tuhan selain Aku.
أنَا اللهُ لآ إِلهَ إِلاَّ أَنَا مَنْ لَمْ يَشْكُرْ عَلَى نَعْمَآئِي وَلَمْ يَصْبِرْ عَلَى بَلآئِي وَلَمْ يَرْضَ بِقَضَآئِي فَلْيَتَّحِذْ رَبًّا سِوَآئِي
· Sebagai orang yang beriman, kita diperintahkan untuk berbaik sangka kepada Allah Ta’ala yang telah menciptakan kita. Dialah yang mengetahui apa yang terbaik bagi para hamba-Nya.
· Banyak dalil tentang sikap berbaik sangka seorang hamba kepada Allah Ta’ala. Salah satunya adalah yang ditegaskan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, dia berkata, bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
يَقُولُ اللهُ تَعَالَى: أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي؛ فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي، وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا، وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً.
· “Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Aku berdasarkan pada prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Aku akan selalu bersamanya jika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam hatinya, maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia berdzikir mengingat-Ku dalam suatu jama’ah, maka Aku akan sebut-sebut dia dalam jama’ah yang lebih baik dari mereka. Jika ia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta. Jika ia mendekati-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Apabila ia mendekati-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendekatinya dengan jalan cepat.” (HR. Al-Bukhari).
· Begitu juga dengan balasan Allah Ta’ala tergantung atas prasangka seorang hamba kepada-Nya.Jika seorang hamba berbaik sangka maka ia akan mendapatkan kebaikan, dan jika ia berprasangka buruk maka ia akan mendapatkan keburukan. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman,
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، إِنْ ظَنَّ بِيْ خَيْرًا فَلَهُ، وَإِنْ ظَنَّ شَرًّا فَلَهُ.
· “Aku berdasarkan prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Apabila ia berbaik sangka, maka ia akan mendapatkan kebaikan. Jika berprasangka buruk, maka ia mendapatkan keburukan.” (HR. Ahmad).
مَا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ وَمَا أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَ ۚ وَأَرْسَلْنَاكَ لِلنَّاسِ رَسُولًا ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ شَهِيدًا
· “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana (keburukan) yang menimpamu, maka dari Allah, dan apa saja bencana (keburukan) yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi” (QS. An-Nisaa`: 79).
· Kata gus miek, dengan terus membaca zikrul ghafilin, menjadi sebab seseorang menjadi sugih, syaratnya satu yaitu terus husnudzhan kepada Allah.
· gus arif berpesan, kalau bisa tambah lagi tawasulnya kepada Malaikat Mikail dan nabi Sulaiman AS.
· Suatu saat Taufik akan punya sekolah sendiri seperti almanar, begitu tutup nasihat dan doa gus arif. semoga Qobul ya Allah...Amin.
· 3 prinsip jangan di lepas yaitu :memperbanyak dzikir, Memperbanyak shodaqoh, Menyenangkan guru dan orang tua
· Manfaat shadaqah : kita beramal dan bershodaqoh ada dalil dan landasan yang kuat
1- الصدقة تطفئ البلاء
2- تبعد عن ميتة السوء
3- داووا مرضكم بالصدقة
4- تطول العمر
· Guru itu adalah ulama. Ulama warosatul ambiya, pewaris para nabi. Yang di maksud disini adalah guru guru thoriqoh, guru2 tasawuf. Karena mereka pewaris nabi maka Allah berfirman : katakanlah: “jika kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku (Rasulullah) Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian.”
قل إن كنتم تحبون الله فاتبعوني يحببكم الله و يغفر لكم ذنوبكم
· Yang dimaksud guru disini adalah guru – guru mursyid. Yang jika guru memerintahkan sesuatu amalan maka hendakna diamalkan seperti rutin membaca sholawat.
· Orang tua kafir saja kita harus berbicara lembut (قولا كريما)dengannga dan memngaulinya dengan baik (وصحبهما في الدنيا معروفا)
وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ۚ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
رِضَا اللَّهِ فِـيْ رِضَا الْوَالِدَيْـنِ، و سخط اللَّهِ فِـيْ سخط الْوَالِدَيْنِ
"Keridhaan Allah ada pada keridhaan kedua orang tua dan kemurkaan-Nya ada pada kemurkaan kedua orang tua." (HR Tirmidzi).
· Sekarang kita mau cari Ridho Allah tapi tidak dapat ridho guru dan orang tua maka tidak akan wushul dan tidak akan di ijabah doa kita karena pintu langit di tutup tapi sebaliknya pintu langit bahkan diturunkan keberkahan jika kita mendapat ridho keduanya.
وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ ﴿الأعراف : ۹۶﴾
Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-A’raf: 96)
· Kita tidak akan disebut bertaqwa kalau ke guru dan orangtua durhaka. Maka hidup akan susah dan tidak dapat ridho Allah karena ridho Allah ada pada guru dan orang tua.
· Persamaaan ayah dan taufik banyak tapi perbedaanya sedikit, kalau ayah YAQIN BANGET tapi kalau taufik “kebanyakan sekolah, kebanyakan mikir jadi dipikirin terus, dan pertimbangannnya OTAK karena latihannya BERFIKIR. Kalau gus ARIF latihannya ZIKIR yang KHUSYU, bagaimana supaya tambah YAQIN yaitu dengan mengejar DOA. Kalau taufik ngejar ILMU. Kalau ayah sudah CUKUP ILMUNYA tinggal di YAQINAN aja.
· Jangan terlalu dipikirin untuk jadi profesor. Yang dipikirin itu 3 prinsip ayah saja. Kalau kebanyakan nyari BUKU yang ketemu bukan hidayah tapi LINGLUNG. Seperti Dr. Sumarxxxx yang linglung ketika belanja di BLOK M
· Kun fayakunnya ALLAH. Jangan terlalu banyak mikir, nga bakal sampai, yaqinin saja dan imanin. Yang penting yang Allah perintah kita jalanin dan yang dilarang kita tinggalin.
· مَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
· وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
· وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا
· Maka cukup kuliah D3 : DUDUK-DZIKIR-DUIT DATANG
· Jadi hidup itu enteng. Kita pikirin nga bakalan sampai dan nyambung. Misalnya kalau mau duit banyak harus kerja keras. Kalau gus arif kepinginnya, kalau kerja keras itu ke ALLAH, sampai kaki sakit maka terusin dari pada mencangkul sawah yang cape juga.
· Di kitab safinah itu dikatakan bahwa iktiyar itu ada 2. Ada ikhtiyar dzohir dan bathin. Yang zhohir seperti macul di sawah dan ikhtiyar bathin seperti doa, sholat, shodaqoh, sholat hajat dan taubat. Dan ikhtiyar bathin ini lebih utama dari pada ikhtiyar dzhohir. Jadi, Ikhtiyar wajib, tapi iktiyar itu ada 2. Ini juga untuk mendapatkan ‘HIDAYAh’
· Kalau niatnya “zakat” semua maka tidak dapat pahala shodaqoh. Karena zakat itu tidak punya “pahala” plus karena ia ibadah wajib yang fungsinya untuk membersihakan harta dan shodaqoh itu banyak keutamaannya, minimal 9 :
1- النجاح
2- الفوز
3- السعادة
4- الشفاء
5- تطول العمر
6- دفع البلاء
7- تجلب الرزق
8- تقرب الغناء و تبعد الفقر
9- تبعد عن ميتة السوء
· Gus arif selalu berpesan kepada saya untuk “DUDUK” saja dan “Dzikir’ Saja.
· Al’arzaq 3 : matlubah, muayyadah dan muqoyyadah (terikat dg kita)
· Selanjutnya gus arif bercerita tentang KH. Zainuddin MZ yang datang kekediamannya 3 bulan sebelum meninggal dunia.
· Cari ilmu yang “barokah”
· Kalau “Kaya” saja percuma. Kalau ada kebutuhan nga ada atau kurang. Tapi kalau barokah setiap ada kebutuhan pasti ada. (البركة زيادة في الخير
· Duit itu kaya cewe, jinak jinak merpati. Kalau kita santai, dia datang. Tapi kalau kita kejar dia akan menjauh. Maka yang harus dikejar mati matian 3 prinsip ayah saja.
· Ngitung 27,5 M sambil baca fatihah dan sholawat dan ajak ngomong duit bahwa ente dipakai untuk beli rumah depan agar lebih manfaat.
· Naruh uang di bank asal lewat saja tidak apa apa. Tapi kalau minjam di bank yang ada bunganya itu haram.
· Antum (taufik) sudah enak tinggal selangkah lagi profesor, jadi tinggal tekunin saja zikirnya.
· Tafakur itu bisa lebih tekun lagi karena dengan kebiasaannya membaca.
· Dzikir itu perlu “khusu” kalau sambil ngetik atau lainnya konsentrasi kurang, kapan merfem dan melek dalam zikir itu harus diataur. Kalau baca sholawat kata kita agar melihat ujung hidung dan sering tahan nafas.
· Kalau baca sholawat ngejarnya banyak maka nga apa apa yang penting diujung zikirnya itu harus khusyu misalnya di ujung angka 100 atau 1000
· Boleh baca Fatihah dengan tarikan satu nafas
· Ada rencana baca (اسرار الفاتحة) lebih bagus
· Padang bulan itu zikrul ghofilin Cuma ada tambahan yasin terus masuk musik jadi kyai kanjen. Kalau disini tambahannya ibadallah,maulid, dan khataman alquran kalau dimana mana sebetulnya semaan quran karena nga punya hafizh maka cukup khataman. Padahal enak dari subuh sampai ashar semaan alquran dan ada 12 orang kalau di gus miek setelah itu baru zikrul ghofilin.
· Gus arif dulu memulai dari 20 orang berbarengan dengan 40 hari meninggalnya gus miek dan mulai mgundang orang banyak setelah 100 hari gus miek.
· Sebelumnya keluyuran sambil melihat orang senang dan susah sambil tafakur.
التفكر يتولد عن الرغبة الى الله
· Tafakur itu melahirkan kecintaan kepada Allah. Mentafakuri apa yang dibuat Allah untuk bisa cinta kepada Allah. Tafakur itu bagusnya di malam hari. Mentafakuri nikmat Allah (fi tsulutsullail) jam setengah tiga samapi subuh karena
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ وَمَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] ia berkata, saya telah membacakan kepada [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Abu Abdullah Al Agharr] dan dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Rabb Tabaraka wa Ta'la turun ke langit dunia pada setiap malam, yakni saat sepertiga malam terakhir seraya berfirman, 'Siapa yang berdo'a kepadaKu niscaya akan Aku kabulkan dan siapa yang meminta kepadaKu niscaya akan Aku berikan dan siapa yang memohon ampun kepadaKu, niscaya akan Aku ampuni.'"
· Allah yang turun, kalau kita asyik beribadah di waktu tersebut Allah senang dan jika sudah istiqomah maka تتنزل الملائكة
· Ayah berharap antum DUDUK di SAAT itu, di lihat ALLAH, maka jangan terlalu CAPE di siang hari agar bisa FOKUS ibadah di MALAM hari.
· Jangan BANYAK MIKIR, jangan muter akal untuk dapat duit untuk dapat bangun pondok pesantren. Sudahlah minta saja langsung ke Allah. Tetap banyak zikir, banyak shodaqoh, senangkan guru dan orangtua.
· Sudah cukup ilmu, jangan banyak banyak. 3 prinsip itu saja yang di MATAPIN dan ISTIQOMAH. Nanti di jawab oleh ALLAH. Jangan di pikirin, kalau di pikirin nanti pusing, darah tinggi dan pingsan.
· Kalau kita sudah puasa Fatihah dan puasa shalawat dan kita mantab membacanya maka ALLAH senyum jika kita ikhlas membacanya.
· Kalau ALLAH sudah senyum maka rahmatnya turun, beda kalau ALLAH itu murka
· Ketika sedekah langsung bacakan (أجرك الله فيما أعطيت) agar sedekahnya berfungsi dan membekas lalu didoakan dan dibacakan fatihah.
· Maka Rasulullah menganjurkan sedekah itu dengan urutan (العالم الغني المتقين ثم الصالح الفقير ثم في سبيل الله). Kenapa didahulukan orang kaya yang alim karena ia tidak butuh dan berfungsi sebagai MLM, artinya didahulukan kembali kepada orang lain sehingga fungsinya menjadi lebih luas sedangkan kalau miskin, manfaatnya untuk diri sendiri.
· Orang alim itu masih kalah dengan orang yang berakhlak karimah. Kalau pangkat lebih tinggi orang yang berakhlak (الأخلاق) daripada yang berilmu (العلم). Karena yang berakhlak itu pasti berilmu tapi orang yang berilmu belum tentu berakhlak karimah, makanya Rasulullah di puji dengan Allah dengan (وانك لعلى خلق عظيم) bukan dengan berilmu tinggi. Banyak orang pinter ngawur, tapi kalau orang yang berakhlak tidak akan ngawur.
· Kalau ditelusuri asal usul Rasulullah tidak pintar (امي) dan sudah berakhlak sebelum jadi Raul dengan julukan (الأمين) dari muda. Siti khodijah dengan Rasul karena akhlaknya.
· Berdoa kepada Allah agar kita dipertemukan Allah dengan lailatul Qodar, kalau kita yang mencari sulit sekali ketemunya, tetapi jika Allah yang mempertemukan maka pasti dapa, tapi kalau mencari belum tentu dapat walaupun kita tau harinya dan waktunya.
· Laulatul Qadar itu hanya untuk umat Rasulullah Saw, zaman nabi Adam, Nabi Musa, Nabi Ibrahim itu belum ada. Puasanya saja lain, sholatnya berbeda karena belum isro mi’roj.
· Jadi kita berdoa, ridho dan bergembira agar kita disenangin Allah Swt. Anak anak diajarin puasa, subuh bangunin, kalau nga kuat, buka disiang hari terus puasa lagi.
· Allah sayang sekali dengan hambanya, ditirnkan rahmat dari tanggal 1 sampai 10 Romadhon, terus nanti diturunkan magfiroh, dan () terbebas dari neraka, berartikan dapat surga, yang berarti MURAH banget, Cuma agar hambanya ngelakonin Ramadhon dengan baik. Maka kita nikmatin bener Ramadhan ini, kalau diluar Ramadhan belum tentu.
· Bayangin q hari di Romadhan setara dengan 1000 hari atau 84 tahun (). Kalau bulan yang lain sulit.
· Ujian di Ramadhan juga GEDE, zaman rasul pas ramadhan ada perang Badar, Uhud, dll, kalau kita sekarang perang dengan CORONA, perang sama ateis, takutnya sama corono bukan takut sama Allah. Jadi kekuatan IMAN kita dengan di uji Allah Swt. Setelah Corono ini pasti ada hikmah dibalik itu semua, makanya kita harus terima dan ridho, pasti akan lebih baik lagi. Ridho atas nikmat nikmat Allah yang ada. Kalau kata orang itu bencana tapi bisa jadi itu suatu kenikmatan melalui ujian, bisa jadi kita menjadi lebih dekat lagi dengan keluarga di bulan Ramadhan ini.
· Tahun 1978 Gus Arif dan Gus Miek jalan kaki keluar batang setelah itu pulangnya jalan kaki ke senin dan rawamangun, karena masih sulitnya kendaraan kesana. Habib luar batang meninggal umur 36 tahun, masih pejaka/ bujangan, maka cocok buat yang masih pejaka/ bujangan untuk ziarah kesana. Habib luarbatang kalau ngirim surat ke ibunya ke yaman tinggal membuang saja suratnya kelaut, maka sampai. habib Luar batang itu nomor 1 tingkat kewaliannya, sedangkan yang lain, hanya wakil saja. Itu semua darojah kewalian datangnya dari Allah Swt. Jadi yang Muda belum tentu kurang derajatnya dan karomahnya dari yang TUA.
· Orang alim itu nga mungkin faqir, kalau faqir berarti dia Jahil. Kalau dia alim pasti tau cara minta kepada Allah, karena semua tergantung permintaan. “Muttaqin” itu lebih berat (لَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ) kalau sudah bertaqwa pasti hidupnya barokah.
· Urutannya (العالم الغني ثم الصالح الفقير). Orang sholeh itu doanya (من دعاء عبد الله بن عمر رضي الله عنهما: "اللهم اجعل الدنيا في أيدينا، ولا تجعلها في قلوبنا".). Kekayaan orang sholeh bukan di hati tapi di tangan dan itu sebenar-benarnya kaya.
· Kalau level imannya masih rendah, ketika mau mobil ia sholawatin, tapi kalau sudah tinggi level imannya maka ia akan berdoa ("اللهم اجعل الدنيا في أيدينا، ولا تجعلها في قلوبنا".)
· Kalau kita dikasih tanah 7 hektar untuk pondok, maka kita jangan tidur di tanah 7 hektar itu. Maka seharusnya bisa berkembang 7 hektar lagi, karenakan kita sudah disekolahin.
· Kalau ‘Amin’ kan doa yang ‘khusyu’ walaupun ngantuk. Karena doa gus arif itu pakai intonasi, pasti makmum yang mendengar faham dan jelas, begitu juga kencang dan pelannya. Doa itu sama seperti baca al-Qur’an yang ada tata cara membacanya. Cuma jarang orang yang mau belajar intonasi intonasi doa agar pas di dengar, karena Allah itu senang jika ada intonasi intonasi doa yang pas.
· Kalau ke Allah blak blakan saja dalam berdoa seperti Abu Nawas (إلهى لست للفردوس أهلا * ولا أقوى على نار الجحيم فهب لى توبة واغفر ذنوبى * فإنك غافر الذنب العظيم).
· Dosa kita banyak banget dan kita harus akui. Apalagi dosa kepada orang tua. Apalagi yang masih tinggal sama orang tua. Dosanya nga kelihatan, tanpa disadari dosa kita terus belipat lipat. Bicara begini saja doa “entar dulu mah anterinnya”. Seharusnya langsung jawab “siap”, itu namanya husnudzan. Yang paling bagus itu tawarin “bapak ibu maunya apa?”. Tawarin orang tua itu baru hebat. Dan nanti langsung terbukti firman Allah (إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ.). Kalau kita pelit sama orang tua maka Allah pelit juga sama kita. Walaupun Allah rahman dan rahim, tapi kalau kita hitung-hitungan sama orang tua maka Allah juga akan hitung-hitungan. Maka tawarin orangtua, kalau kita nga punya maka nanti Allah akan menjadikan kita punya, Allah yang kasih cash and carry terutamabagi orangtuanya yang masih ada.
· Ibunya gus arif itu yang dia inginkan Cuma satu, yaitu jika dimusim haji pengennya haji, jika dimusin umroh pengennya umroh. dan gus arif sudah buktikan dan sudah menghajikan berulang-ulangan, walaupun ketika sudah sulit dimudahkan oleh Allah Swt. Pernah menawarkan haji, tapi ibunya bilang untuk 6 orang. Kalau kita bilang “jangan banyak banyak” maka itu namanya ‘perhitungan’ dan Allah jadi perhitungan ke kita dan bisa jadi rizki tidak jadi datang.
· Pelajari rukun iman yang 6. Yang pertama iman kepada Allah, kalau kita bergantung kepada presiden atau siapa saja maka ia sudah lemah iman (أفتؤمنون ببعض الكتاب وتكفرون ببعض). Yang kedua iman kepada malaikat; kalau kita iman dan yaqin kepada malaikat, pasti kita akan takut berbuat maksiat, karena rokib dan atid mengetahui dan mencatat perbuatan kita. Yang ketiga, iman kepada kitab; kitab-kitab selain al-Qur’an sudah dirubah oleh orang-orangnya, tapi kita harus percaya yang sudah diturunkan. Selanjutnya iman kepada Rasul dan hari akhir. Yang terakhir iman kepada qadha dan qadar dan mengimani ini yang berat. Karena kalau qodho Allah kita miskin dan sakit, pasti kita menolak dan tidak mau keduanya, padahal itu suda qodho Allah. Qodho dan Qadar itu pilihan makanya Allah berfirman (إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ) maka jika ingin sehat maka jangan cari penyakit, kalau kita ingin berilmu maka kita harus belajar.
· Jangan langsung netapin bahwa itu taqdir dengan mengampangkan perkara, itu namanya ‘putus asa’ dengan menerima begitu saja dan mengatakan ini ‘nasib’ saya dan itu tentu berbeda dengan (رضاء بالقدر). Kalau kita kena musibah, maka kuncinya kita harus menerima dulu dengan ridho karena sudah kejadian kemudian kita ‘sabar’. Tapi kalau kita tidak ‘ridho’ dan ‘sabar’ maka kesusahan itu akan lama pada diri kita, apalagi sampai melawan qodho itu, contohnya orang sakit kalau dia ridho dulu dengan penyakitnya maka akan diampuni dosanya oleh Allah Swt dan sudah diampuni dosa maka apa yang diminta di kasih Allah Swt. Karena antara kita dan Allah sudah terbuka hijabnya tinggal di turunin ‘kapan kamu berdoa maka saya akan kasih’.
· Sepintar-pintar jin tingkatannya sejajar dengan sebodoh-bodohnya orang. Makanya jangan takut sama jin. Syekh Abu Bakar sulthanul Jin di Mekkah berkata kalau kita baca sholawat terus menerus dan menjadikannya wirid maka Jin akan lumpuh dan kekuatannya hilang. Jin paling takut dengan ahli shalawat. Maka pondok/ sekolah dikelilingin sambil bersholawat.
· (عبادالله رجال الله) itu untuk memanggil para aulia dan ini buatannya syekh abdul qadir jaelani dan ini nasyidnya orang-orang thoriqoh. Ketika pembacaan maulid kita mengundang para anbiya wal mursalin dan pada saat zikrul ghofilin semua hadir dan itu puncaknya.
· Kalau kita punya ‘keyakinan’ maka ‘dzikrul ghofilin’ itu adalah modal kita untuk ‘taqarrub kepada Allah” dan itu harus yaqin supaya hidup kita tidak sulit. Kalau suatu thariqoh kita jalani setengah-setengah maka sia-sia waktu/ hidup kita dan itu sangat disayangkan.
· Maka istiqomahkan zikir ini dengan mantap, maka nanti pangkat dan derajat (من الله). Darojah itu dunia akhirat dan di situ segala-galanya. Darojah itu tingkatannya seperti tingkatan iman kita.
· Nikmat banget kita punya thoriqoh, nanti enaknya di padang mashsyar tidak repot lagi, kita di kumpulan di apartemen zikrul ghofilin (karena banyak apartemen yang lain seperti naqsabandiyah, syaziliyah, dan lain-lain). Makanya jangan terbatas sama istri dan anak saja tapi (وأهليكم نارا) terdiri dari orang tua dan keluarga dan kalau bisa kita ajak sekeliling kita.
· Dalam penyusunan zikrul ghafilin, gus miek tidak asal taruh tetapi pakai tawasul. Pada saat tawasul para auliya ada yang minta di bacakan fatihah dua kali atau tiga kali dan 100 pertama surat alfatihah itu diperuntukkan untuk nabi Muhammad Saw, maka seharusnya setiap sepuluh kali harus pakai (الى حضرة النبي).
· Nabi Musa lebih unggul dari Nabi khidir tapi pada akhirnuya Nabi Muda berguru kepada Nabi Khidir. Maka ilmu itu tidak ada yang semurna, maka zikrul ghofilin ini mengumpuljan sesuatu yang tidak sempurna untuk menjadi sempurna yaitu dengan banyaknya tawasul. Maka harus ‘yaqini (للهم املا قلوبنا رجاءنا) jangan ada pengharapan sedikitpun kepada manusia, cukup (الى الله) biar Allah saja yang menuntun manusia ke kita, kita hanya minta ke Allah saja.
· (كن مع الله) dengan bertawasul kepada para Nabi dan Aulia sesuai yang terdapat dalam zikrul ghafilin. Ketawadhuan gus miek bahwa bagi pembaca zikrul ghafilin tidak perlu di baiat seperti ketika seseorang hendak masuk thoriqoh. (كن مع من مع الله) maka taatlah kepada guru sesuai dengan apa yang diperintah. 40 kali baca zikrul ghafilin dianggap pengamal istiqomah zikrul ghafilin.
· Salah satu keistimewaan gus miek itu adalah bisa menemukan kuburan para wali wali Allah dan bisa mengetahuai kalau ada wali yang baru lahir.
· Gus miek itu derajatnya seperti PM (polisi militernya) pada darojah kewalian.
· Sholawat yang paling dicintai dan diistiqomahkan adalah (اللهم صل على محمد), ini yang harian selanjutnya adalah zikrul ghofilin, kalau di madinah baru baca (اللهم صل على محمد). Maka nikmatin saja sholawatnya, insya Allah berhasil.
· Bisa juga di tambahkan (لرضاء الله و لشفاعة رسول الله اللهم صل على محمد), bisa juga (اللهم صل على محمد) dan ini beda rasanya, bisa juga ditambahkan (يا ألله يا رسول الله اللهم صل على محمد ) dan (يا محمد اللهم صل على محمد) (يا جبريل اللهم صل على محمد) (يا ميكائيل اللهم صل على محمد ) kalau bisa 10.000 sholawat dalam satu hari satu malam, tapi kalau sudah istiqomah, maka nanti bisa lebih, kalau mau patokan jam maka 1000 itu 20 menit kira-kita atau tidak perlu dihitung, rutinkan saja dan bisa lebih. Kalau bisa jangan kurang dari target 10,000, lebih banyak lebih bagus dan 1000 fatihah. Membuat target itu supaya istiqomah. Biasanya 10.000 sholawat itu 2 jam dan 1000 fatihah itu 2 setengah jam.
· Sholawat banyakin karena di dalam sholawat itu terdapat istigfar.
· Baca 21 x (إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ) pasti diijabah. Ini biasanya dibaca di awal pembuka atau penutup saat zikir fatihah.
· (فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَانْتَشِرُوۡا فِى الۡاَرۡضِ وَابۡتَغُوۡا مِنۡ فَضۡلِ اللّٰهِ وَاذۡكُرُوا اللّٰهَ كَثِيۡرًا لَّعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُوۡنَ.) Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung. Ikhtiyar ada 2; iktiyar dzhohir seperti macul dan iktiyar bathin seperti zikir dan shodaqoh. Kalau tidak macul, ceramah tidak dapat duit, begitu juga shodaqoh yang lebih terpilih karena bisa berlipat ganda dapatnya (مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ). Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
· Kalau hanya pakai ilmu syariah saja, ya kalau ngajar 1 jam maka sebulan dapat 1 juta, kalau mau lebih yang ngajar lagi mata pelajaran lain. Maka (إختيار باطن أفضل من إختيار ظاهر)
· Jangan nyari duit buat anak bini saja maka nanti dapatnya kecil, tapi niatkan nyari duit buat sedekah, maka nanti dapatnya berlipat ganda dan anak bini kebagian juga. Begitu juga kalau kita dekat dengan Allah, nanti anak bini kita juga kedapetan senangnya.
· Jadi sesuatu yang (إلى الله) itu volumenya di gedein untuk kesananya.
· Maka senangkan guru dan orang tua? Kenapa guru lebih dulu dari orang tua, karena guru (mursyid) yang membawa kita ke akhirat.
· Berdoa mimpi atau ketemu Rasul sebelum meninggal dunia, kenapa? Karena kalau itu tercapai maka derajat kita naik di sisi Allah (حق معرفتك) .
· Doanya orang-orang thoriqoh itu agar kita masuk ke dalam golongan (من ثلث أمة رسول الله الذين يدخلون الجنة بغير حساب). Kalau masih saja belajar pada tahap fiqih maka lama sampainya kepada Allah.
· Duduk zikir yang mantab (الى الله), kalau tidak mantap nanti di jalanan akan kembali goyang. Jangan jadi avonturir dulu kalau belum mantap. Karena tabiat manusia itu makhluk sosial (الإنسان مدني بالطبع), karena masyarakat itu macam macam tabiatnya. Nanti kalau sudah duduk yang mantab maka Allah akan pilihkan teman yang baik untuk kita, sehingga hidup kita lebih baik dan agamis.
· Yang penting (حسن الظن) dan (حسن اليقين), banyak tafakur dan matepin, sampai kita punya keyaqinan ‘Allah itu segalanya’ maka nanti akan dapat ‘kebahagiaan’.
· Nanti ketika ketemu orang kaya misalnya maka kita akan tau, dia dapat kekayaannya dari mana. Kalau kita belum yaqin dan belum punya prinsip maka kita akan bilang orang itu sukses, kaya, enak hidupnya jadi kita kepingin juga padahan (عَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ), maka hati hati jangan sampai kita terjerumus.
· Duduk dulu yang mantap sampai kita bisa ngamong (من الله، الى الله، هذا من فضل الله), selalu husnudzan kepada Allah, maka nanti kita akan dapat HIDAYAH dan HIDAYAH sehingga hidup kita BAROKAH, jangan sampai pas saat kita tua malah KEJEBLOK.
· NANGIS hanya kepada Allah. Modalnya sholat taubat dan sholat hajat kepada Allah, inilah yang dinamakan (حقيقة الإيمان) (لا يخاف غيرالله)
· Kalau masih minta uang sama orang tua, sama saja seperti KUTU yang mencari makan di Kepala Orang. Kalau masih mengharap pemberian orang tua, namanya masih mengharap pemberian selain Allah. Maka harus punya prinsip (ولا نرجو إلا غيرك يا الله)
· Maka harus terus (). Harus banyak tafakur, kan kita di kasih akal, sudah disekolahin, sudah diajarkan rukun Islam, Iman dan Tauhid. Masa semut, ayam saja bisa makan dan kenyang, masa kita tidak bisa, maka ‘husnudzan’ dan yaqin terus ke Allah.
· Kalau dia seorang khotib jumat, besok dia pengen lagi dan lagi, sehingga dia menyakini bahwa masjid itu yang memberi gua rizki, atau jatah saya ada di masjid itu dan bukan dari Allah, maka beriman/ percayanya ke masjid, yaqinnya sama masjid. Akhirnya yang di hitung amplop terus padahal keadaanya melarat. Iman nga mau nerima itu. Dapatnya banyaknya bukan sekarang tapi nanti. Makanya harus tahan LAPAr agar tidak terbelenggu pada satu titik (masjid). Kalau sudah terbelenggu di satu titik maka pengennya di panggil ‘ustadz’, di panggil sana dan sini, supaya ramai yang manggil. Padahal kalau fokus di rizki masjid itu KECIL banget, bukannya ngeledek. Jangan tebelenggu, kalau tidak CERAMAH berarti tidakdapat rizki. Maka DUDUK, yaqinin () bukan dari masjid, bukan dari ceramah, bukan dari ta’lim, serahkan saja kepada Allah, biar Allah yang NGATUR.
· Kalau mau kaya ya SHADAQOH, kalau mau banyak duit ya keluarin dulu duitnya nanti akan ketemu. Biar hidup LONGGAR jangan SEMPIT.
· Kita ANALISA amal perbuatan kita. Misalnya kita dapat rizki di pagi hari, berarti model sholat yang kita kerjakan itu cocok adapun yang kemarin malam tidak cocok. Bisa jadi kemarin kurang sholawatnya, kurang fatihahnya, hanya sholat taubat dan hajat saja, tetapi doanya kurang, misalnya. Maka kita analisis dan kita perbaiki, bukan putus asa, maka kurang imannya, karena merasa Allah belum mau dan Allah belum ngasih. Maka katakan pada dirimu “bahwa dirimu belum bisa mendekat kepada Allah Swt”. Analisa lagi misalnya “saya kemarin jalan kesana kesini, banyak dosa maka TAUBAT lagi”. Katakan pada dirimu “Kurang deketnya saya kepada Allah sehingga menjadikan doa hajat kita tidak diijabah oleh ALLAH’ maka akui dan yaqinin itu. Atau bisa juga kita sudah mendekat tetapi Allah memang belum mau, maka harus sekuat mungkin mengadirkan CINTA nya ALLAH dalam diri kita (اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِّبُ إِلَى حُبِّكَ). Ya Allah, aku memohon agar dapat mencintai-Mu, dan mencintai orang-orang yang mencintai-Mu, dan mencintai amal yang dapat mendekatkan diriku kepada cinta-Mu.” (HR. Tirmidzi 3235)
· Bagaimana setipa amaliyah kita mendatangkan CINTA nya ALLAH? Mendatangkan CINTA nya Rasulullah? Kalau kita sadar mendapatkan cintanya ALLAH maka apa yang kita pinta pasti dapat. Tapi pelan-pelan, karena ALLAH masih ngetest kita. Kalau kita masih PURA-PURA maka belum mendapat cinta ALLAH. Maka kejar terus dengan Amaliyah Ibadah. Amaliyah ibadah yang di maksud di sini adalah Iktiyah bathini yang 3 prinsip itu. Maka sujudnya yang lama, wiridnya yang lama, zikirnya yang lama, terus jika belum datang juga maka jangan putus ada, berarti memang belum waktunya cintanya ALLAH.
· Banyakin baca sholawat pasti datang cintanya Rasul. Yang namanya SYAFAAT atau PERTOLONGAN bukan hanya di akhirat saja tapi juga bisa kita dapatkan di DUNIA. Hidupnya kita di dunia saja sudah ada syafaatnya Rasul, kalau tidak ada maka kita tidak bisa hidup di dunia. Maka bukti cinta kepada Rasul adalah dengan memperbanyak baca Sholawat.
· Apakah kita sudah menjalani RUKUN IMAN? Yang paling berat menjalani rukun iman yang terakhir, yaitu percaya kepada qodho dan qodar. Banyak yang nga kuat menerima Qodho Allah, makanya doa ayahanda (رضينا بقضائك). Kita harus menerima qodho Allah. Kalau ada pertanyaan, kalau qodhonya melarat mau nga? Maka harus tetap mau, harus ridho (), Allah nga mungkin ngasih kita melarat kalau kita dekat dengan Allah Swt.
· Allah nyuruh kita untuk bersholawat, memangnya berat? Tidak berat tapi enteng. Baca sambil santai, merenung, menikmati, terus sujud syukur, sambil berkata, alhamdulillah umur segini masih sehat, nga sakit. Alhamdulillah umur segini mata masih sehat.
· Ayahanda selalu dalam suci, batal, wudhu lagi.
· Ayahanda sudah nga mau iktiyar dzhohir lagi, maunya yang enak enak saja yang sudah jadi yaitu iktiyar bathin.
· Mau cari thoriqoh kemana saja, ya intinya harus YAQIN dalam diri
· Biasa biasa saja, tenang2 saja
· Harus bisa husnudzan kepada ALLAH dan kalau sudah dapat nikmat husnudzan maka enak banget.
· Kalau ayahanda nga mau terkenal, maunya terkenal di langit. Ayahanda terkenal sebagai kyai thirakat bukan kyai fiqih.
· Jadi kyai itu harus BANGUN MALAM (). Bangun malam itu dasar dari segalanya. Maka kejar (). Orang alim dulu paginya nga punya kerjaan, maka malamnya begadang. Kalau sekarangkan sudah pagi pagi sudah sibuk banyak kerjaan.
· Yang di tawasuli di zikrul ghafilin kenangan adalah habib husein alaydrus luar batang, habib ali alhabsyi kwitang, habib salim jindan dan pangeran jayakarta.
· Ceramah itu merasa paling benar, maka itu bisa dosa, kalau tidak ditetesi dengan taubat
· Yang kasih ijazah ziarah ke luar batang itu kyai ustman dan gus miek. Wali wali hebat itu pasti keluar batang, maka kalau orang jakarta ngan kenal luar batang maka itu bodoh banget. Ane dorong antum keluar batang. Karena () dekat dengan ALLAH kalau tidak bisa maka dekat dengan orang yang dekat dengan ALLAH. Wali wali yang sudah wafat itu masih hidup () dan kita harus menyakini itu. Maka kita tawasulkan semua para wali, kita minta sama Allah () ().
· Ayo sama sama kita doakan agar HATI KITA LEBIH BESAR, kalau hati kecil maka nerima kotoran pasti kesumbat, apalagi nerima cacian, omelan dan hinaan.
· Di dalam kitab ihya ulumuddi, lailatul qodar itu diciptakan untuk orang yang dicintai ALLAH, buat para anbiya, aulia washolihin, dan untuk () maka kecipratan saja kita senang.
· Baca manaqibnya syekh abdul qodir jaelani dan syekh hasan asysyadzili
· Kita sama sama berjuang, kita berdoa () ulama yang mengamalkan. Dan dalam mengamalkan ini kita jangan mentok di syariat. Syariat itu harus diimbangi dengan tasawuf yang kuat. Coba dengarkan kisah () di datangi seekor anjing. Hei isa albustomi jika engkay merasa lebih mulia dari najisku yang terasa syariat adalah haram, itu gampang, kau basuh saja dengan air dan tanah. Tapi jika najis itu sudah ada di hatimu dan engkau merasa lebih mulia dari aku maka air yang banyak di dunia ini tidak akan bisa mensucikan hatimu.
· Seluruh kitab fiqih di awal kita kebanyak di mulia dg thoharoh dan diakhiri dengan tawadhu.
Komentar
Posting Komentar